Transistor
merupakan dioda denga dua sambungan (junction).
Sambungan tersebut membentuk transistor PNP maupun NPN. Ujung-ujung terminalnya
berturut-turut disebut emitor, base dan kolektor. Base selalu berapa di tengah
di antara emitor dan kolektor. Transistor ini disebut transistor bipolar,
karena struktur dan prinsip kerjanya tergantung dari perpindahan elektron di
kututb negatif mengisi kekurangan elektron (hole) di kutub pisitif. Bi = 2 dan
polar = kutup. Adalah William schockley pada tahun 1951 yang pertama kali
menemukan transistor bipolar.
Gambar 4.1
Transistor npn dan pnp
Dimana transistor adalah komponen
yang bekerja sebagai saklar (switch
on/off) dan juga sebagai penguat (amplifier).transistor
bipolar merupakkan inovasi yang menggantikan transistor tabung (vacuum tube). Selain dimensi
transistor bipolar yang relatif lebih kecil, disipasi dayanya juga lebih kecil
sehingga dapat bekerja pada suhu yanglebih dingin. Dalam beberapa aplikasi,
transistor tabung masih digunakan terutama pada aplikasi audio, untuk untuk
mendapatkan kualitas suara yang baik, namun konsumsi daya sangat besar. Sebab
untuk dapat melepaskan elektronn, teknik yang digunakan adala pemanasan
filament seperti pada lampu pijar.
Bias DC
Transistor
bipolar memiliki dua junction yang dapat disamakan dengan penggabungan dua buah
dioda. Emitor-Base adalah satu junction dan Base-Coektor junction lainnya.
Seperti pada dioda, arus akan mengalir hanya jika diberi bias positif, yaitu
hanya jika tegangan pada al P lebih positif dari pada al N (forward bias). Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini,
junction Base-Emitor diberi bias positif sedangkan Base-Colektor mendapat bias
negatif (reverse bias).
Gambar 4.2
Arus electron transistor npn
Karena base-emitor mendapat bias
positif maka seperti pada dioda, elektron mengalir dari emitor menuju base.
Kolektor pada rangkaian ini lebih positif sebab mendapat tegangan positif,
sehingga aliran elektron bergerak menuju kutub ini. Misalnya tidak ada kolektor,
aliran elektron seluruhnya akan menuju base seperti pada dioda. Tetapi karena
lebar base yang sangat tipis, hanya sebagian elektron yang dapat bergabung
dengan hole yang ada pada base. Sebagian besar akan menembus lapisan base
menuju kolektor. Inilah alasannya
mengapa jika dua dioda digabungkan, tidak dapat menjadi sebuah transistor,
karena persyaratannya adalah lebar base harus sangat tipis sehingga dapat
diterjang oleh elektron.
Jika misalnya tegangan
base-emitor dibalik (reverse bias),
maka tidak akan terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika
pelan-pelan ‘keran’ base diberi bias maju (forward
bias), elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya sebanding dengan
besarnya arus bias base yang diberikan. Dengan kata lain, arus base mengatur
banyaknya elektron yang mengalir dari emitor menuju ke kolektor. Ini yang
dinamakan efek penguatan transistor, karena arus base yang kecil menghasilkan
arus emitor-colektor yang lebih besar. Istilah amplifier (penguatan) menjadi salah kaprah, karena dengan
penjelasan diatas sebenarnya yang terjadi bukan penguatan, melainkan arus yang
lebih kecil mengontrol aliran arus yang lebih besar. Juga dapat dijelaskan
bahwa base mengatur membuka dan menutup aliran arus emitor-kolektor (switch on/off).
Pada
transistor PNP, fenomena yang sama dapat dijelaskan dengan memberikan bias
seperti pada gambar berikut. Dalam hal
ini yang disebut perpindahan arus adalah arus hole.
Gambar 4.3
Arus hole transistor pnp
Untuk memudahkan pembahasan
prinsip bias transistor lebih lanjut, berikut adalah terminology parameter
transistor. Dalam ini arus adalah dari potensial yang lebih besar ke potensial
yang lebih kecil.
Gambar 4.4
Arus potensial
1C : arus kolektor =
IB : arus base
IE: arus emitor
VC: tegangan kolektor
VB : tegangan base
VE : tegangan emitor
VCC : tegangan pada kolektor
VCE : tegangan jepit kolektor-emitor
VEE : tegangan pada emitor
VBE : tegangan jepit base-emitor
ICBO: arus base-kolektor
VCB : tegangan jepit
kolektor base
Perlu
di ingat, walaupun tidak ada perbedaan pada doping bahan pembuat emitor dan
kolektor, namun pada prakteknya emitor dan kolektor tidak dapat dibalik.
Gambar 4.5
Penampang transistor bipolar
Dari
suatubahan silikon (monolithic),
emitor dibuat terlebih dahulu, kemudian base dengan doping yang berbeda dan
terakhir adalah kolektor. Terkadang dibuat juga efek dioda pada
terminal-terminalnya sehingga arus hanya akan terjadi pada arah yang
dikehendaki.
0 comments:
Post a Comment